Kamis, 05 Januari 2012

Sebuah puisi untuk Pefira

 Kurindukan..
Sekuntum mawar dalam sebuah harapan..
Mekar di pagi hari menyambut datangnya mentari..
Semerbak sepanjang hari tuk meramaikan suasana taman hati..
Tak layu di malam hari bersama purnama yang menerangi bumi..


Kurindukan..
sekuntum mawar dalam genggaman..
Kelopaknya bukan gemerlap materi tapi kasih sayang Ilahi..
Mahkotanya bukan kilauan intan permata tapi cahaya pekerti..
Duri - durinya bukan kesombongan tapi pembenteng diri..


Kurindukan..
Sekuntum mawar dalam keindahan..
Dalam kemuliaan abadi..
Dalam kesucian kasih Ilahi..
Dalam kemurnian cinta hakiki..


Kurindukan..
Sekuntum mawar dalam keinginan..
Sebagai teman sepanjang zaman..


Kurindukan..
Sekuntum mawar dalam lantunan doa..
Kelak kan hadir di depan mata..


Dalam hati kuberharap..
Kaulah sekuntum mawar itu..
Jagalah hati..
Hingga tiba waktu harapan datang..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar