Kamis, 23 Mei 2013

My Little Star


Sinarnya begitu terang, menerangi gelapnya malam. Cahyanya tak menyilaukan bahkan lebih menenangkan. Lakasana bintang malam, kau hadir menyinari. Sorot matamu menenangkan, pola tingkahmu membuat decak kagum lawan, senyum bibir yang mengembang membuat melayang yang memandang, namun satu  hal yang membuat selalu terngiang, mimpi - mimpimu yang menambah gairah orang tetap terkenang.

Kau bisikkan mimpi-mimpi indah. Kau ajarkan menggapai mimpi-mimpi itu. Kau katakan aku butuh tangga - tangga kecil untuk menggapainya. Kau hadir menemani langkah ini. Tak lupa kau sampaikan, ada tangan lain yang akan membantuku, mintalah pada-Nya. Jangan pernah berhenti berharap pada-Nya. Gantungkan mimpi pada-Nya.

Ada mimpi dibalik hadirmu - tetaplah jadi bintang kecilku.

Rabu, 22 Mei 2013

Mata Waktu

Detak jarum akan tetap berputar, ntah langkah kaki terpacu atau mungkin terhenti. Meski harus penglihatan ini tertutup tali yang kuat, berharap akan tetap ada mata hati yang menuntun ke cahaya terang. Bergeraklah. Jangan terlalu lama menyesali yang lalu, waktu akan menjawabnya. Jika harus kurelakan sepasang kaki ini supaya kau bisa berlari, maka akan kurelakan. Jika harus kurelakan sepasang bola mata ini supaya kau mampu melihat cantiknya dunia, maka akan kurelakan. Jika harus kurelakan ssepasang tangan sepuluh jari ini untuk menggenggam dunia, akan kurelakan. Namun, tak aka kuserahkan semua jika kau berhenti dan kalah dengan waktumu. Jangan takut memulai. Bergeraklah untuk perubahan yang terbaik. Jangan sampai kau menyesal suatu hari nanti. Jagalah waktumu.

Selasa, 21 Mei 2013

Hitam itu Silver

Alunan rintik hujan mengalun syahdu di tepi ruang pendengaranku. Berteman dinginnya malam, kucoba menggerakkan hati kecil ini mengenang satu waktu dikala dulu. Terkenang, akan tetap terkenang. Satu bukti yang meneduhkan kau berikan padaku, 'payung hitam silver'. 

Hitam, menakutkan. Layaknya makna duka yang kau berikan. Kubiarkan terpojokkan disudut pandang, enggan menoleh bahkan menyentuhnya lagi dan lagi. Andai hitam mampu mengungkapkan, dia akan menangis pilu yang tertahankan. Pintu hatiku terketuk pelan namun pasti. Kuberanikan jari-jariku menyentuh hitammu. Meraba lebih dalam, mencari kejujuran. Kutemukan kebenaran berbicara. Kau adalah silver yang bersembunyi dibalik hitammu. Kau meneduhkanku dikala hujan membasahi dan dikala terik sinar mentari yang menyinari. Tetaplah seperti itu, menenangkan bagiku. 

Selasa, 26 Februari 2013

Belajar Menata Hati

Layaknya seorang akhwat yang melakukan sesuatu lebih sering menggunakan perasaan dan hati dari pada akal fikiran. Tak semuanya salah. Sifat keibu-ibuan itu tidak selalu muncul di saat yang tepat dan pada ruang yang tepat. Butuhnya belajar menata hati. Islam mengajarkan semuanya secara rinci. Dengan sabar disaat kena musibah, bersyukur jika mendapat berkah, ikhlas, lapang dada, semuanya harus diletakkan pada posisi yang benar. Penjagaan hati harus kuat, bukan hanya jasadnya yang butuh asupan makan, tapi ruhiyah juga memerlukan makan. Cengeng, sedih atau air mata merupakan penyejuk hati, dengan menangis akan melunakkan hati. Jangan sampai hati kkita beku, keras dan angkuh. Tetaplah jadi pribadimu yang sesuai dengan agamamu.